
Dicalonkan sebagai kandidat presiden dari partai Demokrat membuat Barack Obama harus bersaing dengan riva-rival calon presiden partai Democrat yang lain seperti Hillary Clinton mantan first lady Amerika. Awalnya banyak pengamat yang menyangsikan kemampuan Obama bersaing dalam pemlihan awal atau yang dikenal dengan istilah Primary. Namun faktanya, dia sudah ditetapkan sebagai calon tunggal dalam konvensi partai Demokrat 27 Agustus 2008 lalu yang dilaksanakan tepat pada momen bersejarah Amerika yaitu hari dimana Marten Luther King memberikan pidatonya yang berjudul “I Have A Dream”. Seluruh delegasi mencalonkan secara aklamasi senator Barack Obama sebagai Calon tunggal presiden, termasuk Hillary pun memberikan dukungan penuh kepadanya. Berkut adalah adalah video pidato Hillary yang ia sampaikan. Seperti tidak mau ketinggalan, rival utama Barack Obama, John McCain, Capres dari partai Republik, sepertinya tidak kehilangan akal untuk mendapatkan kembali perhatian publik. Menarik diketahui apa yang dilakukan McCain, ia membuat iklan TV yang berisi ucapan selamat atas terpilihnya Barack sebagai Capres dari Partainya. Coba anda pikir bagaimana kalau McCain malah menyerang Obama, apa yang mungkin akan terjadi? McCain menyadari perhatian semua “lampu sorot” tertuju pada Obama dan sepertinya malam itu memang malam miliknya. Kalau saja McCain menyerang Obama, mungkin akan membuat pemilih kurang simpati padanya. Berikut cuplikan video iklan John McCain.
Di Indonesia sendiri rupanya terlalu besar harapan yang diletakkan di Pundak Barack Obama. Dengan anggapan pernah tinggal di Indonesia akan membuat banyak perubahan yang menguntungkan bagi Indonesia, setidaknya dapat sedikit menghilangkan citra negatif Amerika di mata sebagian warga Indonesia dan begitu pula sebaliknya.
Bagi penulis, yang membuat saya tertarik mengangkat topik ini adalah tema yang diusung Barack Obama dalam setiap kampanyenya, yaitu “Change we can believe in”. Faktanya, dia adalah seorang Capres kulit hitam Amerika yang pertama yang dinominasikan oleh partai besar. Faktanya, dia masih muda untuk dicalonkan sebagai presiden. Faktanya, dia satu-satunya Capres Amerika yang pernah bersekolah di Indonesia. Faktanya, he truly inspires me.